Jujur, agak stress juga ngurusin kelengkapan untuk daftar kuliah, ya kuliah.Fase dan masa-masa yang saya inginkan dari dulu meski background saya ala kadarnya.
Sudah,sudah…kenapa jadi curcol ini. Di tengah ke-stres-an saya mikir itu, saya sempetin tadi refreshing nonton film, film apa? 3 Idiots !
Yak, sudah tidak asing lagi kan, sudah jadul kan, pasti ! Tapi entah kenapa saya tidak pernah bosan nonton film tersebut ,penuh amanat pikir saya.
Atas dasar itulah saya kebelet untuk mengulas fenomena berkaitan dengan hal tersebut.Seperti kita ketahui bersama, ada point penting yang bisa kita ambil dari film 3 Idiots , apa itu? Passion, yak passion.
Passion sangat penting dalam pemilihan jurusan untuk kuliah, tips dan strategi mengenai hal itu sudah saya ulas pada postingan tentang Tips Jitu menghadapi SNMPTN lalu, kali ini fokus saya hanya mengenai pembahasan tentang passion.
Menurut hasil blogwalking, saya kasih deh beberapa definisi tentang passion, tinggal pilih, semua benar.
Apa sih passion itu? “Passion is the energy that comes from bringing more of you into what you do ”
Passion adalah sesuatu yang kita gak pernah bosen untuk melakukannya.
Passion adalah dimana kita akan mengorbankan segala hal untuk mencapai itu.
Passion adalah sesuatu yg dikerjakan dengan ikhlas, tanpa paksaan dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar manusia.
Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi.
Passion adalah dimana kita tidak memikirkan untung dan rugi.
Passion adalah ketika kita melakukan hal itu begitu saja dan lupa dengan hal yang lain.
Passion adalah sesuatu yang sangat kita sukai, sesuatu yang bisa kita lakukan berjam-jam tanpa kita merasa capek.
Banyak orang yang tak mengetahui apa passion dalam hidup. Tak sedikit juga orang yang mengaku punya passion tapi tak tahu cara mewujudkannya, dan selalu mencari alasan atas ketidakmampuannya ke luar dari kondisi yang dianggapnya menyulitkan untuk mewujudkan passion.
Psikolog dan pendiri daily meaning Alexander Sriewijono menunjukkan sejumlah pertanyaan yang bisa menjadi pedoman dalam menemukan pasion tersebut.
1. Hal apa yang paling di sukai dari aktivitas atau pekerjan
Orang paling sering salah mengartikan passion sebagai pekerjan. Padahal passion tidak otomatis sama dengan pekerjan. Jangan bertanya apa yang dipunyai (pekerjaan atau aktivitas), namun akan lebih baik menanyakan hal apa dari pekerjaan yang membuat selalu bersemangat.
Apa yang anda paling sukai, misalnya. Menjawab sejumlah pertayaan ini dapat membantu memahami makna passion yang sesungguhnya, hingga akhirnya memudahkan untuk mewujudkan passion.
2. Satu kata apa yang paling merepresentasikan diri
Pertanyaan ini penting diajukan dan punya kaitan erat dengan passion.Hanya dengan mengenali diri sendiri seutuhnya, bisa menjadi seseorang yang jauh lebih bersinar.
Orang lain dapat melihat bagaimana menjalankan aktivitas atau pekerjaan dengan penuh semangat dan bergairah, karena tak sedikit juga orang yang mengaku punya passion tapi tak tahu cara mewujudkan, dan selalu mencari alasan di balik ketidakmampuannya keluar dari kondisi yang dianggapnya meyulitkan untuk mewujudkan passion.
Berhasil merepresentasikan diri yang sesungguhnya. Jadi pikirkan kembali satu kata apa yang paling mewakili diri, sebagai langkah awal mengenali diri lebih mendalam. Semakin mengenali diri sendiri, anda mampu menemukan dan mewujudkan passion.
3. Apa yang anda kerjakan
Hal ini merefleksikan pekerjaan. Misalnya ditanyakan kepada penulis yang memiliki passion akan menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan, ”saya mengerjakan sesuatu untuk mempengaruhi orang lain” atau ”saya mengerjakan sesuatu untuk membuat dunia lebih berwarna”.
Passion akan mendorong menjawab pertayaan semacam ini dengan lebih bermakna, bukan sekedar menjelaskan secara harfiah apa yang anda kerjakan untuk hidup. Setiap orang memiliki passion yang berbeda meski aktivitas atau pekerjaannya sama. Ini yang membedakan dengan orang-orang lain seprofesi misalnya.
Dengan memahami apa yang dikerjakan, dan tahu mengapa melakukan pekerjaan tersebut, takkan menjadi korban dalam hidup.Dengan kata lain akan selalu passionate menjalankan apapun aktivitas.
4. Seperti apa cara berpikiran Anda
Alex mengatakan, orang yang punya passion akan selalu berpikir berangkat dari apa yang ia punya. Dengan kata lain ia memiliki pola pikir quantum leap. Untuk mencari jawaban atau solusi dari apapun kondisi, pilihan, tantangan, yang sedang dihadapinya, ia kemudian akan bertanya pada dirinya tiga hal ini, yakni apa yang paling diinginkan terjadi? apa yang sudah saya punya? apa yang harus saya lakukan?
Sebagai contoh, jika saat ini memiliki uang Rp 2 juta, enam bulan dari sekarang mau berlibur kemana. Dengan memiliki cara berpikir quantum leap, seseorang akan memberikan jawaban yang boleh jadi dianggap tak masuk akal bagi orang lain.
Misalnya, ada orang yang menjawab, ”Saya akan berlibur ke Eropa” atau ”Saya akan berlibur ke Bali”. Orang yang memiliki pola pikir quantum leap akan memberikan jawaban yang didorong oleh passion dalam diri, dengan berpikir, ”Tak ada yang tak mungkin, dan semua hal bisa saja terjadi dalam hidup”.
Orang yang seperti ini mendasarkan jawaban pada keinginannya untuk ke Eropa, bukan mendasarkan jawaban pada apa yang ia punya Rp 2 juta saat ini.
Artinya, ia meyakini bahwa ia mampu ke Eropa enam bulan ke depan, meski uang yang dimilikinya saat ini hanya Rp 2 juta. Lantas apa yang akan terjadi? Ia akan menempatkan keinginannya (berlibur ke Eropa) sebagai fokus utama, lalu ia akan tergerak untuk menganalisa kembali apa yang ia punya saat ini dan ia takkan berhenti sampai disitu, karena setelahnya ia akan berupaya mencari cara bagaimana agar ia bisa ke Eropa.
Semangat dan gairah dalam dirinyalah yang pada akhirnya mendorong untuk mewujudkan keinginan berlibur ke Eropa, dengan segala daya yang dikerahkan tanpa terkalahkan oleh kondisi apapun.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai Passion. Masalah memang muncul ketika kita tidak tau (lebih tepatnya belum tau) passion diri kita, namun ada diantara kita yang sebenarnya sudah tau passion yang ada pada diri, namun enggan untuk menggali dan mengembangkan nya karena alasan sudah terikat oleh pola kehidupan yang menjadi kebiasaan (meskipun sebenarnya dia merasa tidak ada kenyamanan pada kehidupan nya tersebut).
Oleh karena itu, mari kita beranikan diri untuk menggali dan terus mengembangkan passion yang ada pada diri kita, jangan biarkan aliran kehidupan (kebiasaan) yang sudah melekat pada kehidupan kita menjadi perangkap bagi diri kita sendiri.
Namun bagi teman-teman yang sudah menemukan passion dan sudah menikmati keindahan dan kenyamanan passion tersebut, selamat! Semoga kesuksesan dan kebahagiaan menjemput teman sekalian . Aamiin…
Oke, postingan kali ini akan saya tutup dengan pertanyaan,
"Apakah Anda bahagia dengan pilihan hidup Anda?"
Silakan Anda tentukan jawaban Anda sendiri.
so keputusan tentang masa depan kita itu ada di tangan kita sendiri :D
ReplyDeleteterima kasih untuk pencerahannya kawan ^_^
Wah, tamu spesial ni bang Surya :)
Deleteiya bang sama-sama, sepenuhnya di tangan kita sendiri dengan restu Allah pastinya ^_^