Wah, maaf kawan, baru bisa update artikel nih. Kesibukan di dunia nyata lumayan menyita waktu saya (sok sibuk). Tak terasa udah mau bulan puasa lagi nih ya. Tapi ngomong-ngomong soal bulan puasa, saya pengen kasih info nih buat kawan sekalian. Tapi berhubung info nya saya dapat dari buku, saya kasih intinya aja ya kawan , gratis deh haha
Begini kawan, perlu kita ketahui bersama bahwa Ramadhan adalah satu-satunya nama bulan yang disebutkan dalam kitab suci al-Qur'an. Sebutan bulan Ramadhan terdapat pada surat al Baqarah ayat 185.
Adapun nama bulan-bulan yang lain tidak disebutkan dalam al-Qur'an itu kawan. Kalaupun ada yang disebutkan adalah julukan atas bulan-bulan agung, yakni 4 bulan haram. ( Coba kawan lihat surat Attaubah ayat 36).
Adapun nama bulan-bulan yang lain tidak disebutkan dalam al-Qur'an itu kawan. Kalaupun ada yang disebutkan adalah julukan atas bulan-bulan agung, yakni 4 bulan haram. ( Coba kawan lihat surat Attaubah ayat 36).
Nah, beberapa tahun terakhir ini saya sering mendengar di TV ataupun di media lainnya bahwa penyebutan istilah bulan puasa ada sedikit perbedaan, pasti kawan sekalian udah tau kan mengenai “Ramadan VS Ramadhan”.
Yap, bunyi pengucapan yang berbeda itulah yang akan kita ulas kali ini kawan. Tentu saja jika sudah berbicara masalah al-Qur'an wajib mengucapkannya dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 : " Dan bacalah al-Qur'an itu dengan baik dan benar..."
Bagaimanapun, kesalahan dalam menyebutkan lafazh-lafadz al-Qur'an dapat menimbulkan perubahan artinya. Ramadhan, dituliskan dalam kaedah bahasa Arab, juga dalam kitab al-Qur'an dengan memakai huruf-huruf, antara lain: huruf ro, mim, dhodh, alif, dan nun, ROMADHON.....! Jika diucapkan dengan ucapan RAMADAN, maka tulisannya adalah huruf ro, mim, dan dal, RAMADAN.....!
Yap, bunyi pengucapan yang berbeda itulah yang akan kita ulas kali ini kawan. Tentu saja jika sudah berbicara masalah al-Qur'an wajib mengucapkannya dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4 : " Dan bacalah al-Qur'an itu dengan baik dan benar..."
Bagaimanapun, kesalahan dalam menyebutkan lafazh-lafadz al-Qur'an dapat menimbulkan perubahan artinya. Ramadhan, dituliskan dalam kaedah bahasa Arab, juga dalam kitab al-Qur'an dengan memakai huruf-huruf, antara lain: huruf ro, mim, dhodh, alif, dan nun, ROMADHON.....! Jika diucapkan dengan ucapan RAMADAN, maka tulisannya adalah huruf ro, mim, dan dal, RAMADAN.....!
Ramadan dalam bahasa Arab artinya adalah "penyakit mata yang hampir buta". Kita tidak bisa membayangkan jika ramai-ramai orang menyanyikan " MARHABAN YA RAMADAN.......", yang artinya adalah " SELAMAT DATANG PENYAKIT BUTA...." (kan nggak lucu)
Di negara Indonesia tercinta ini, sudah menjadi satu kenyataan yang umum, bahwa para artis, penyiar, dan penyaji berita ramai-ramai melakukan kesalahan ucap pada kata romadhon. Mereka biasa menyebutkannya ramadan saja.
Sedikitpun mereka tidak mau belajar dan sangat merasa tidak ada beban dan tahu malu dalam meneruskan kebiasaan salah itu (oops). Sikap mereka sangat jauh berbeda pada saat melafadzkan kata-kata asing selain Arab, sebut saja Inggris misalnya.
Mereka akan mati-matian belajar mengucapkannya dengan tepat, bahkan lengkap dengan intonasi dan aksennya sekalian. Mungkin mereka sangat merasa malu jika ketahuan salah ucap pada kata-kata bahasa Inggris itu.
Anehnya, rasa malu itu sama sekali tidak diwujudkan saat melafadzkan kata-kata asal bahasa Arab. Padahal, kesalahan berbahasa Inggris tidak ada resiko apa-apa di akherat, sedangkan kesalahan pada masalah agama sangat beresiko kelak di alam akherat.
Sedikitpun mereka tidak mau belajar dan sangat merasa tidak ada beban dan tahu malu dalam meneruskan kebiasaan salah itu (oops). Sikap mereka sangat jauh berbeda pada saat melafadzkan kata-kata asing selain Arab, sebut saja Inggris misalnya.
Mereka akan mati-matian belajar mengucapkannya dengan tepat, bahkan lengkap dengan intonasi dan aksennya sekalian. Mungkin mereka sangat merasa malu jika ketahuan salah ucap pada kata-kata bahasa Inggris itu.
Anehnya, rasa malu itu sama sekali tidak diwujudkan saat melafadzkan kata-kata asal bahasa Arab. Padahal, kesalahan berbahasa Inggris tidak ada resiko apa-apa di akherat, sedangkan kesalahan pada masalah agama sangat beresiko kelak di alam akherat.
Kalau mereka berdalih bahwa ramadan itu sudah menjadi bahasa Indonesia serapan, maka alangkah lebih baiknya jika mereka sekalian saja memakai kata yang berasal dari bahasa Indonesia asli yaitu bulan puasa. " Selamat datang bulan puasa.......", akan jauh lebih enak, bukan . . . . ?
Buat apa berlagak keren kalau ternyata salah . . . ? (jleb)
Negara Indonesia yang lebih 200 juta penduduknya beragama Islam, semestinya dapat menjadi contoh teladan bagi bangsa-bangsa lain di dunia yang penduduk muslimnya jauh lebih kecil. Baik dalam hal ibadah, moral, budaya, prilaku insani, termasuk tentunya penyebutan lafadz-lafadz kata dan kalimat yang berkenaan dengan Islam. Aamiin.......
Nah sementara itu dulu deh kawan, semoga bermanfaat bagi kita semua , dan menjadikan kita dapat mengucapkan dengan benar nama bulan yang agung ini, ROMADHON. . . . . ! Dari Irfan sekeluarga mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan.
Lha kok judulnya "Ramadhan VS Ramadhan" ?
ReplyDeleteDibaca sekali lagi kawan :)
Delete#cara penulisan nya :)
OW ternyata berbeda ya :D
DeleteYang Bener Ramadhan To :D
ReplyDeleteSalam Blogger Ngawi :)
Menurut saya dan kayanya sih begitu bang :D
DeleteMaklum dapetnya juga cuma dari satu referensi buku :)
Salam Blogger Ngawi :)
Marhaban ya ramadhan :D
ReplyDeleteWahaha langsung di praktekin ya mbk :D
DeleteThanks :)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemakasih gan, dapat ilmu lagi nih
ReplyDeleteIkutan nih bung ! menurut aku bukan hanya penulisan yg perlu diperhatikan tapi dari pelafalannya sesuai dg huruf kata RAMADHAN kan disitu ada "DH" yakni huruf dhod ya dibacanya harus dho bukan "da" jadi macanya hars romadhon gitu bung mudah2an manfaat
DeleteNice Post ... Ilmuny Bermanfaat !!
ReplyDeleteMemang yang benar adalah Ramadhan :) Tapi memang banyak ada yang belum tahu mana yang betul penulisannya dan masih awam tentang penulisan ini. Trimakasih banyak :) Berkomentar kembali
ReplyDeleteoh ternayata beda ya ramadan dan ramadhan krain sama, nice info
ReplyDeletethanks for sharing
Blognya keren gan ^_^
ReplyDeleteAh masih newbie saya gan, biasa aja.
DeleteTerimakasih atas kunjungan nya ya :)
Artikel yang membantu Nih :D
ReplyDeletemang sih selami ini masyarakat muslim terutama di negara kita yang menuliskan ramadan bukan ramadhan.. heemm sangat miris banget sebenarnya. seharunya kita harus mengatahui arti sebenarnya. makasih ne mas sudah di share. semua ini tuk kebaik umut.
ReplyDeleteMaka dari itu bang, mulai saat ini minimal kita mulai dari diri kita sendiri aja mengoreksi nya :)
DeleteSemoga bermanfaat untuk semua :)
Ikutan nih bung ! menurut aku bukan hanya penulisan yg perlu diperhatikan tapi dari pelafalannya sesuai dg huruf kata RAMADHAN kan disitu ada "DH" yakni huruf dhod ya dibacanya harus dho bukan "da" jadi macanya hars romadhon gitu bung mudah2an manfaat
DeleteIkutan nih bung ! menurut aku bukan hanya penulisan yg perlu diperhatikan tapi dari pelafalannya sesuai dg huruf kata RAMADHAN kan disitu ada "DH" yakni huruf dhod ya dibacanya harus dho bukan "da" jadi macanya hars romadhon gitu bung mudah2an manfaat
DeleteYap, betul sekali mas, terimakasih tambahannya, semoga bermanfaat bagi saudara muslim :)
Deleteyang penting puasanya jgn bolong, udah gitu aja, hehe
ReplyDelete