-->

Ads 720 x 90

Taktik dan Teknik saat Kyorugi

Taktik dan Teknik saat Kyorugi - Taekwondo semakin berkembang dan dikenal masyarakat luas karena sosialisasi yang dilakukan  lewat berbagai event kejuaraan, seperti di daerah saya (Ngawi) dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan Kejuaraan Taekwondo tingkat Kabupaten.

Kejuaraan taekwondo sering diselenggarakan di berbagi daerah, baik kejuaraan tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional. Kejuaraan yang paling sering diselenggarakan adalah kategori kyorugi (pertarungan), tetapi akhir-akhir ini seringkali sebuah event kejuaraan taekwondo digabung antara kyorugi dan poomsae (jurus).


          Ngomong-ngomong tentang kyorugi atau fight (tarung) nih, tidak bisa dilepaskan dari teknik dan taktik yang menyertainya; baik itu menyerang (attack), bertahan (counter), maupun gabungan keduanya, yaitu bertahan menyerang (counter-attack). Teknik dan taktik dalam taekwondo -khususnya kyorugi- dapat diibaratkan dengan senjata, yang mana dengan senjata itu seorang atlet bisa mengalahkan lawannya, dan memenangkan sebuah kejuaraan.

Teknik dan taktik sedemikian pentingnya bagi seorang atlet kyorugi, sehingga ada pendapat yang mengatakan bahwa teknik dan taktik lebih penting dari fisik ketika bertanding.

Mungkin saja pendapat itu ada benarnya, walaupun tidak seratus persen benar. Entah didasarkan pada pengalaman, pengamatan, atau sekedar dugaan saja. Karena berdasarkan pengalaman saya sendiri, fisik adalah satu hal yang sangat perlu dan bahkan sangat penting bagi seorang atlet.

Karena tahun lalu saya Alhamdulillah mendapat pengalaman sangat berharga ketika saat kyorugi sudah unggul dalam poin, dan pada ronde ke-3 harus mengakui kehebatan lawan karena saya kehabisan nafas dan stamina yang down secara drastis.

Tapi yang jelas baik teknik, taktik, maupun fisik sama-sama pentingnya bagi seorang atlet. Karena betapapun hebatnya teknik dan taktik seorang atlet, kalau fisiknya buruk, tentu akan mengurangi kemampuan dan konsentrasinya, dan ini bisa dimanfaatkan oleh lawan yang fisiknya lebih baik.

Begitu juga sebaliknya, sehebat apapun kemampuan fisik atlet, jika teknik dan taktiknya buruk, maka sulit untuk memenangkan pertandingan. Karena pada kyorugi, hanya dengan waktu 2 menit untuk setiap ronde pada 3 ronde yang direncanakan, memang lebih dominan menggunakan teknik dan taktik untuk memperoleh poin dari lawan.

Untuk itu kecerdasan atau skill atlet, dalam hal ini kemampuan teknik dan taktik, mutlak diperlukan untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Sebenarnya antara teknik dan taktik itu berbeda.
Kalau teknik adalah cara melakukan tendangan dengan benar, sedangkan taktik adalah bagaimana menggunakan teknik yang telah dikuasai untuk menghadapi lawan dalam sebuah pertandingan.

Yang perlu di ingat adalah taktik yang baik bukan berarti harus mempunyai teknik yang banyak, tetapi mempunyai kemampuan teknik yang matang, tetapi akan lebih baik lagi jika tekniknya banyak dan matang (Tirtawirya, 2005: 6).

Ini menunjukkan bahwa sebelum berlatih taktik, tentu seorang atlet harus menguasai teknik terlebih dahulu. Karena hanya akan sia-sia saja jika seorang atlet diberi latihan taktik, sementara tekniknya belum menguasai, sebab teknik merupakan bagian dari taktik.

Begitu juga latihan teknik, kalau kondisi fisiknya tidak mencukupi, tentu tekniknya juga tidak akan maksimal.

Taktik Menyerang (Attack)

Taktik menyerang dalam taekwondo sangatlah penting, dan harus dikuasai betul oleh seorang atlet, meskipun atlet tersebut lebih senang bertahan (tipe counter). Karena adakalanya pada situasi tertenu seorang atlet harus melakukan taktik serangan untuk mendapatkan poin.

Misalnya saat tertinggal angka dari lawan, tentu seorang atlet akan berusaha memperoloeh poin dengan cara menyerang. Tidak mungkin hanya menunggu saja, sementara poin lawan lebih unggul, dan waktu terus berjalan.

Dalam kyorugi, ada area badan yang boleh dikenai atau diserang untuk mendapatkan poin (legal scoring area), dan ada juga yang dilarang untuk diserang (ilegal scoring area).

Yang dimaksud dengan legal scoring area adalah daerah sasaran yang mendapatkan poin apabila diserang atau dikenai tendangan, yaitu:
  • Badan, seluruh bagian tubuh yang ditutup body protector, kecuali sepanjang tulang belakang. 
  • Kepala, seluruh bagian muka termasuk telinga, kecuali bagian belakang kepala.
Lalu bagian tubuh yang tidak boleh diserang sama sekali (ilegal scoring area), yaitu bagian kemaluan atau pinggang ke bawah, tulang belakang, dan kepala bagian belakang.

Untuk serangan menggunakan pukulan sebenarnya juga diperbolehkan, tapi sasarannya hanya pada body protector, tidak boleh memukul bagian wajah atau kepala.

Taktik menyerang dalam konteks pertandingan (kyorugi) sangatlah banyak, tetapi pemakaiannya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Tidak mungkin atlet terus menerus menyerang secara membabi buta, sementara lawannya sudah siap dengan counter attack-nya.

Tentu ini akan sangat membahayakan. Oleh karena itu, taktik menyerang harus melalui perhitungan dan pertimbangan secara matang saat bertanding (taktis). Dan ini diperoleh melalui proses latihan yang panjang, baik melalui sparring partner, semi sparring atau latih tanding.

Semua ini juga tergantung bagaimana peran seorang pelatih membuat latihan taktik yang efektif dan efisien. Contoh taktik menyerang (attack) dalam taekwondo:
  • Memancing atau mengecoh lawan dengan menggunakan move, setelah mengetahui bahwa lawan terlihat akan melakukan back step, serang dengan nare chagi, step tiga dolyo atau tendangan beruntun yang lain.
  • Pada saat musuh melakukan gerakan (move) dan terlihat tidak siap, langsung menyerang—secara mendadak—menggunakan dolyo langsung, atau tendangan yang lain.
  • Memancing atau mengecoh lawan dengan menggunakan move, setelah lawan mengeluarkan tendangan counter attack-nya, lakukan serangan atau tendangan yang efektif.
  • Menyerang dengan cara “jual-beli” tendangan, pada atlet yang lebih suka bertahan (tipe counter), misalnya potong dolyo chagi, berikan umpan dengan maju satu step, setelah terkena counter-nya, balas dengan dolyo chagi kepala atau bal chagi. Penyerang memang terkena momtong dolyo, tapi bisa membalas dengan sasaran kepala, dan itu poinnya lebih banyak. 

Taktik Bertahan Menyerang (Counter-Attack)


Taktik bertahan (counter-attack) dalam taekwondo sama pentingnya dengan taktik menyerang, karena untuk mendapatkan poin tidak hanya dengan menyerang saja. 

Adakalanya taktik counter-attack lebih efektif ketika menghadapi situasi tertentu, misalnya saat berhadapan dengan lawan yang lebih banyak menyerang (tipe attack). Menurut Hariono (2011), taktik bertahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bertahan aktif dan bertahan pasif.

Bertahan aktif adalah taktik bertahan yang dilakukan dengan membuat gerakan-gerakan (move) untuk memancing lawan agar melakukan serangan, sehingga saat serangan datang taekwondoin dapat melakukan serangan balasan (counter attack). Contoh taktik bertahan aktif:
  • Memancing lawan dengan menggunakan move, pada atlet tipe attack biasanya memiliki naluri menyerang yang tajam, atlet tipe attack akan mencari peluang untuk menyerang pada saat tertentu. Misalnya pada saat kita sedang dalam keadaan move, lawan biasanya akan menganggap kita tidak siap, lalu melakukan serangan nare chagi. Untuk itu bagi atlet tipe counter dapat memancingnya dengan move, tetapi tetap siap dan waspada ketika serangan datang, lalu pada saat serangan datang lakukan serangan balasan dengan langsung memotong dolyo chagi atau dwi chagi.
Bertahan pasif adalah taktik bertahan yang menunggu serangan lawan datang, lalu melakukan back step, selanjutnya melakukan serangan balasan, atau langsung memotong laju pergerakan lawan dengan menendang pada legal scoring area, atau menggunakan antisipasi-antisipasi yang lain.

Bedanya dengan bertahan aktif adalah pada move atau gerakan-gerakan untuk memancing lawan, kalau pada gerakan pasif tanpa menggunakan move. Contoh taktik bertahan pasif:
  • Step mundur (back step) dilakukan saat lawan melakukan serangan, untuk selanjutnya dilakukan serangan balasan (counter-attack). Taktik ini efektif digunakan pada lawan yang memiliki tipe menyerang langsung. Misalnya pada lawan yang menyerang dengan dolyo langsung, antisipasinya dengan step mundur dolyo chagi atau eolgul peta chagi.
Oke , jadi sampai di sini kalau boleh saya ambil kesimpulan, pada pertandingan taekwondo kategori kyorugi atau fight (tarung), tidak bisa dilepaskan dari teknik dan taktik yang menyertainya; baik itu menyerang (attack), bertahan (counter), maupun gabungan keduanya, yaitu bertahan menyerang (counter-attack).

Teknik dan taktik dalam taekwondo -khususnya kyorugi- dapat diibaratkan dengan senjata, yang mana dengan senjata itu seorang atlet bisa mengalahkan lawannya, dan memenangkan sebuah kejuaraan.

Taktik adalah upaya atau cara yang dilakukan atlet untuk memenangkan sebuah pertandingan. Peran atlet pada penggunaan taktik lebih banyak dibandingkan pelatih, karena taktik dilakukan atau digunakan oleh atlet ketika pertandingan sedang berlangsung, meskipun peran pelatih juga cukup besar dalam mengajarkan atau melatihkan taktik yang efektif dan efisien.

          Untuk bisa memiliki taktik yang baik, seorang atlet harus menguasai teknik terlebih dahulu. Karena hanya akan sia-sia saja jika seorang atlet diberi latihan taktik, sementara tekniknya belum menguasai, sebab teknik merupakan bagian dari taktik. Begitu juga latihan teknik, kalau kondisi fisiknya tidak mencukupi, tentu tekniknya juga tidak akan maksimal. Jadi antara fisik, teknik, dan taktik saling berhubungan, dan perlu dimiliki oleh seorang atlet.

Nah, untuk menutup postingan saya tentang Tips Jitu menerapkan Taktik Attack maupun Counter Attack saat Kyorugi  ini, saya bagi deh tips lain yang masih ada kaitannya dengan kyorugi dalam Taekwondo yaitu Melatih mental agar tidak down saat bertanding.

Mental juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi kondisi fisik atlet saat bertanding, untuk melatih dan membuat mental kita tidak down atau paling tidak optimis menang saat bertanding, bisa kawan coba terapkan tips berikut :

1. Anda silakan bercermin dan pikirkan apa yang telah Anda lakukan, apakah Anda seorang pengecut, pecundang besar, ataukah seorang petarung sejati. Dan katakan pada bayangan anda "saya harus menang karena menang merupakan takdir saya dan saya berhak atas kemenangan itu".

2. Pikirkan latihan yang Anda lakukan selama ini. Apabila Anda kurang melatih tendangan anda atau physic anda selama ini, maka lakukan lah dengan keras. Karena latihan yang keras menumbuhkan mental yang kuat dan kepercayaan diri Anda.

3. Latihan sparring bersama teman latihan Anda yg cukup mahir dalam sparring. Karena Anda akan mengetahui dimanakah letak kesalahan Anda saat sparring bersama teman Anda.

4. Berdoalah apabila mau bertanding, karena pemberi kekuatan adalah Tuhan Yang Maha Esa.

5. Berteriak saat akan melakukan sparring. Tanpa Anda sadari, Anda akan berani untuk melawan musuh Anda, serta teriakan Anda pun akan membuat mental lawan Anda semakin down.

Sudah, lima poin itu aja coba kawan terapkan dan rasakan manfaatnya. Karena dengan mencoba, kita selangkah menuju keberhasilan.


Tulisan Terkait

8 comments

  1. wah... keren banget bos.... ijin mempelajarinya yia bos...

    ReplyDelete
  2. makasih sharing'an nya gan, btw salam kenal ( kunjungan perdana ) :)

    ReplyDelete
  3. jadi inget kata temen gue yg atlit Tae Kwon Do, dia pernah cerita tentang jurus"a pas tanding.. mantep dah nih, izin nyimak aja soal'a ane cuma pernah belajar Karate doank :D

    ReplyDelete
  4. mantep gan buat dipelajari, makasih sudah berbagi

    ReplyDelete
  5. Maksih buat pengetahuannya .. sangat brmanfaat skli ��sya jdi tau tentang bgaimna mnguasai teknik dan taktik saat bertanding hehe..
    Oh ya perknlan sya ellsa dri Dojang giri satria UpnVjatim surabaya..

    ReplyDelete

Post a Comment

Berlangganan Artikel Terbaru