-->

Ads 720 x 90

Wakil Rakyat

Kawan , sudah meluap emosi hati saya. Jadi maaf kalau menularkan virus emosi kepada kawan semua. Setelah berhari-hari mendengar kebisingan tentang pesta demokrasi di TV, di  jalan , di sekolah , ah dimana-mana. Postingan kali ini sebagai dampak dari emosi dan amarah tentang hal tersebut. Memang saya menuliskannya dengan emosi, tapi saya harap kawan semua membacanya dengan santai agar tidak tertular virus amarah. Oke langsung saja di simak, Just4Fun aja deh.



Wakil Rakyat    #ngakunya



Jujur,bersih, dan terpercaya..

Itulah slogan yg membuatmu makin kaya..

Dan membuat rakyat makin teraniaya..

Maafkan jikalau saya terlalu frontal..

Bukan bermaksud merusak wibawamu yg kental..

Hanya bosan dengan janji2mu yg gombal !

Bapak/Ibu yg terhormat..

Perkenankanlah saya sedikit curhat..

Seorang anak bukan dari konglomerat..

Seorang rakyat, ya !

Rakyat yg penderitaannya hanya bisa tersirat..

Saya Irfan..

Salah satu rakyat yg selalu menanti suatu kepastian..

Kepastian yg berujung kebahagiaan..

Dari Bapak mungkin..

Dari Ibu mungkin..

Atau dari calon2 wakil yg lain..

Bapak/Ibu yg miskin rasa malu..

Kami menunggu..

Menunggu  karma menjemputmu..

Ah tidak, candaan kami yg terlalu tabu..

Kami menunggu..

Menanti dan mengharap bukti janjimu..

Dengarkanlah kami..

Rakyatmu yg menjerit dalam hati..

Tidakkah kau dengar rintihan hati ini ?

Ataukah memang kau inginkan kami seperti ini..

Mati perlahan oleh janji2 basi !

Wahai Wakil Rakyat yg kami sayangi..

Kami hanya butuh bukti..

Bukan janji..

Semrawutnya demokrasi kau jadikan alibi..

Apapun itu kami tak peduli..

Sikapmu sendiri yg membutakan kami..

Kami hanya bisa sedikit berpartisipasi..

Pelaksanaan,keputusan dan peraturan kau lah yg memahami..

Jadi maklumlah jika kami seperti ini..

Meratapi..

Beraspirasi..

Dan berceloteh tiada arti..

Toh akhirnya kau juga tak peduli..

Wahai Wakil Rakyat yg kami banggakan..

Simpanlah janji2 yg kau teriakkan..

Hanya akan menambah kebisingan..

Kemiskinan..

Pengangguran..

Dan penderitaan yg juga tak kunjung terselesaikan..

Oiya hampir ketinggalan..

Ada titipan..

Dari generasi bangsa anak sekolahan..

Dari Irfan dan kawan2..

Saya kelas 3 SMK..

Ujian Nasional di depan mata..

Pesta demokrasi juga terpampang jelas di depan mata..

Fokus kami meronta..

Dilema dan galau merajalela..

Haruskah kami sisihkan Ujian Nasional untuk masa depan bangsa..

Atau sisihkan pesta demokrasi untuk masa depan kami menuju bahagia..

Bersediakah Bapak/Ibu Wakil Rakyat mewakili dilema hati kami?

Bersediakah Bapak/Ibu Wakil Rakyat mewakili jeritan hati kami?

Ah bercanda kau fan..

Para legislatif ini tak bisa diandalkan..

Tak bisa pula kau harapkan..

Hanya akan menambah kepiluan..

Mereka punya urusan..

Jauh lebih penting dari celotehan anak ingusan..

Apa itu? Tanyaku..

Mengobral janji basi,semu dan palsu..

Wahai Wakil Rakyat..

Kami tau kau terhormat..

Kami juga tau kau hebat..

Tapi masa iya luangkan waktu 'bercermin' tak sempat ??



Salam bangga untuk Wakil Rakyat yg kami sayangi..







Yah, mungkin hanya itu sedikit curahan hati saya, saya hanya tidak tahan emosi  ini berputar-putar di hati saya . Semoga menjadi inspirasi dan hiburan untuk kawan-kawan semua. Semoga menjadi bahan pertimbangan , terimakasih.

Tulisan Terkait

2 comments

  1. sindiran tak langsung dari siswa SMK untuk mereka para (yang ngakunya) wakil rakyat. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yak betul ! :D
      Kalau cuma ngaku-ngaku kita-kita juga bisa kan? gak butuh title-title yang alay :)
      Terimakasih atas komentar nya :)

      Delete

Post a Comment

Berlangganan Artikel Terbaru